Selasa, 09 April 2013

SECOND CONFESSION [3-END]


Lapangan basket samping kampus
Aku terisak di tempat ini, sendiri. Jika dalam konsidi normal, aku tidak akan mau berada ditempat ini sendirian malam-malam begini. Lapangan ini sepi, gelap, dan basah akibat gerimis yang sempat turun sore tadi. Tapi karena aku butuh tempat untuk menenangkan diri, maka disinilah aku.
“Ya Kim Eun Sup! Apa yang kau lakukan disini sendiri?” terdengar suara seseorang menegurku. Tanpa menolehpun aku tahu siapa orang itu, tapi aku tetap bergeming. Aku tak mau melihat wajahnya saat ini, tidak saat mataku bengkak dan wajahku belepotan akibat make up luntur setelah aku menangis.
“Neo wae gurae?” Sang Hyun berusa menyentuh pundakku pelan. Aku membuang mukaku dari pandangannya. Mati-matian kutahan tangisku agar tidak kembali pecah didepannya.
“Uljima..neo wae gurae..marebwa,” Sang Hyun masih berusaha membujukku. Tapi aku tetap membisu.
“Kau benar-benar tak mau memberitahuku? Kau mau terus berdiam seperti ini? Kalau kau begini terus akan kutinggal kau disini sendiri!”
“Tinggal saja, aku tak butuh bantuanmu” jawabku ketus.
“Ayolah,,beritahu aku ada apa sebenarnya. Mengapa kau pergi begitu saja dari café? Hye Rin mengkhawatirkanmu,”
“Jadi karena Hye Rin?! Kau menyusulku karena Hye Rin yang menyuruhmu? Pergilah! Aku tak butuh bantuanmu,” nada suaraku mulai meninggi tanpa dapat kusadari.
“Kau kenapa sih? Aku tak mengerti, haish..” sepertinya Sang Hyun mulai emosi sendiri menghadapi tingkah kekanakanku.
“Kalau tak tahu ya sudah, pergi saja sana!”
“Ya! Kau pikir aku cenayang yang bisa membaca isi hati dan pikiranmu? Kalau kau tak mengatakan apa pun bagaimana aku bisa tau, Kim Eun Sup?!”
“Neol jowahantago..chingu ga anira, namja ga” ujarku lirih. Rasanya aku sudah tidak mampu membendung perasaanku lagi.
Sang Hyun terdiam sesaat, kemudian kudengar ia menggerang pelan, “Haish..kenapa kau katakan itu sih”
Air mata kembali menetes dari mataku, “Wae? Naega andwae? Kau pikir aku menginginkan perasaan ini? Kalau aku bisa memilih aku juga tak ingin menyukaimu Park Sang Hyun! Kau pikir aku tak tersiksa menyukai namja yang menyukai sahabatku sendiri? Na do himdeuro..”
“Memangnya siapa yang mengatakan kau tak boleh menyukaiku Eun Sup-ah, aku hanya menyesali mengapa kau yang mengatakannya duluan, bukan aku,”Sang Hyun meraih wajahku menggunakan kedua tangannya dengan lembut.
“Neo do saranghae Eun Sup-ah” ucapnya sambil tersenyum.
“Geotjimal..kau bilang kau menyukai Hye Rin. Jangan permainkan aku Sang Hyun-ah,” aku kembali terisak. Sang Hyun memeluk ku.
“Majayo, aku berbohong padamu. Aku berbohong saat kau menyuruhku mengaku tentang perasaanku pada Hye Rin. Tapi pengakuanku kali ini adalah serius dan aku tak berbohong. Yang kucintai sebenarnya adalah kau Kim Eun Sup,”
Aku melepaskan diri dari pelukan Sang Hyun dan menatapnya marah, “Nahantae wae ironeunde, Sang Hyun-ah? [Kenapa kau lakukan ini padaku?]”
“Kau tak percaya pada ucapanku? Kau lihat tadi aku membawa bunga kan? Aku berniat menyatakan perasaanku padamu tadi di café. Tapi kau malah pergi meninggalkanku dan Hye Rin. Aku sudah panik dan berpikir terjadi sesuatu padamu, karenanya aku langsung mengejarmu. Kau tau betapa khawatirnya aku melihatmu mu menyupir gila-gilaan seperti tadi?”
“Aku bertanya padamu kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau berbohong saat itu?” aku hampir menjerit frustasi.
“Karena wajah cemburumu sangat lucu.hehe,” Sang Hyun berkata sambil nyengir.
“Mworago?”
“Haha..kau tahu betapa menggemaskannya tingkah lakumu selama ini? Kau berusaha mati-matian menahan emosimu setiap kali aku menanyakan Hye Rin kan? Wajahmu sangat lucu saat kau cemburu seperti itu. Lagi pula, dengan begitu aku bisa mendekatimu. Sebelumnya kau selalu tampak sibuk dengan tugas-tugas mu. Kau hanya mau mengobrol denganku di hari Rabu karena jadwal kita sama, selebihnya aku jarang melihatmu dikampus. Karenanya..”
“Neo pabbo ya! Park Sang Hyun pabbo!!” aku memukuli Sang Hyun saking gemasnya. Bisa-bisanya dia lakukan ini padaku. Tak tahukah dia betapa frustasinya aku selama ini karena jjak sarang ini?
Sang Hyun hanya tertawa kemudian merengkuh tubuhku ke dalam pelukannya.
“Mianhae..aku tahu aku bodoh. Seharusnya aku langsung mengatakan saja saat itu bahwa kau yang kusukai. Tapi aku masih tak yakin dengan jawabanmu saat itu. Aku takut kau menolak ku..”
“Memang siapa bilang kali ini aku akan menerima mu?”
Sang Hyun tampaknya kaget mendengar jawabanku, ia melepaskan pelukannya dan menatapku, “apa maksudmu? Kau menolak ku?”
“Tentu saja! Aku tak mau menjadi pacar orang bodoh sepertimu. Meerong,” ku julurkan lidahku untuk mengejeknya. Kemudian kubalikkan badan dan mulai meninggalkan lapangan. Sang Hyun terdengar tertawa dibelakangku.
“Haish..jasik. Mau kemana Eun Sup-ah? Jangan meninggalkan pacar gantengmu begitu saja seperti ini”
Aku hanya tersenyum mendengar gurauan Sang Hyun. kupercepat langkah kaki ku karena kudengar langkah kaki Sang Hyun mengejarku di belakang.
“Kim Eun Sup! Kalau kau tak berhenti sekarang juga aku akan mencium mu” goda Sang Hyun. Aku tertawa dan berlari meninggalkannya.
~~

writer confession: 
Akhirnya lunaaaaaasssssss:D*tebar bunga, nyalain kembang api, tuang soju :D

3 komentar:

Aninditya mengatakan...

nomu johaaaaa ~~~~
inti ceritanya mirip, tapi kamu bisa ngebelokkin sosok Sanghyun jadi lebih 'gentle'
sifat yang kamu ambil itu naapeun namja gentle deh gahahahaha (maksudnyaaa ?)
dan emang, sosok MBLAQ Cheondung yg lewat di otakku.. aiiihh nomu johaa :D
gamsahamnida :D

Afi mengatakan...

lucuuuuuu.. kereeenn.. hahaha.. aku kasih 4 jempol karena berhasil bikin aku ketawa dan terharu..
ini ndak karakternya anin dan jajangmyeon nya? hahaha.. waktu baca malah kebayangnya wajah mereka berdua..

mawameah mengatakan...

@anin: waa sukur deh kalo kamu suka. maap ye butuh waktu super lama buat ngelunasin.hehe ini juga idenya dateng pas mulai nulis ulang.haha
dan kaya yg aku bilang, ga tau knapa ak nulis ini malah kebayangnya Vixx N.haha

@afi: gomawooo jempolnyaaaaa:D
bukan sama jajangmyun..tapi sama u know who.haha

Posting Komentar