Lapangan
basket samping kampus
Aku terisak di
tempat ini, sendiri. Jika dalam konsidi normal, aku tidak akan mau berada
ditempat ini sendirian malam-malam begini. Lapangan ini sepi, gelap, dan basah
akibat gerimis yang sempat turun sore tadi. Tapi karena aku butuh tempat untuk
menenangkan diri, maka disinilah aku.
“Ya Kim Eun Sup! Apa
yang kau lakukan disini sendiri?” terdengar suara seseorang menegurku. Tanpa
menolehpun aku tahu siapa orang itu, tapi aku tetap bergeming. Aku tak mau
melihat wajahnya saat ini, tidak saat mataku bengkak dan wajahku belepotan
akibat make up luntur setelah aku menangis.
“Neo wae gurae?”
Sang Hyun berusa menyentuh pundakku pelan. Aku membuang mukaku dari
pandangannya. Mati-matian kutahan tangisku agar tidak kembali pecah didepannya.
“Uljima..neo wae
gurae..marebwa,” Sang Hyun masih berusaha membujukku. Tapi aku tetap membisu.
“Kau benar-benar
tak mau memberitahuku? Kau mau terus berdiam seperti ini? Kalau kau begini
terus akan kutinggal kau disini sendiri!”
“Tinggal saja,
aku tak butuh bantuanmu” jawabku ketus.
“Ayolah,,beritahu
aku ada apa sebenarnya. Mengapa kau pergi begitu saja dari café? Hye Rin
mengkhawatirkanmu,”
“Jadi karena Hye
Rin?! Kau menyusulku karena Hye Rin yang menyuruhmu? Pergilah! Aku tak butuh
bantuanmu,” nada suaraku mulai meninggi tanpa dapat kusadari.
“Kau kenapa sih? Aku
tak mengerti, haish..” sepertinya Sang Hyun mulai emosi sendiri menghadapi
tingkah kekanakanku.
“Kalau tak tahu
ya sudah, pergi saja sana!”
“Ya! Kau pikir
aku cenayang yang bisa membaca isi hati dan pikiranmu? Kalau kau tak mengatakan
apa pun bagaimana aku bisa tau, Kim Eun Sup?!”
“Neol
jowahantago..chingu ga anira, namja ga” ujarku lirih. Rasanya aku sudah tidak
mampu membendung perasaanku lagi.
Sang Hyun terdiam
sesaat, kemudian kudengar ia menggerang pelan, “Haish..kenapa kau katakan itu
sih”
Air mata kembali
menetes dari mataku, “Wae? Naega andwae? Kau pikir aku menginginkan perasaan
ini? Kalau aku bisa memilih aku juga tak ingin menyukaimu Park Sang Hyun! Kau
pikir aku tak tersiksa menyukai namja yang menyukai sahabatku sendiri? Na do
himdeuro..”
“Memangnya siapa
yang mengatakan kau tak boleh menyukaiku Eun Sup-ah, aku hanya menyesali
mengapa kau yang mengatakannya duluan, bukan aku,”Sang Hyun meraih wajahku
menggunakan kedua tangannya dengan lembut.
“Neo do saranghae
Eun Sup-ah” ucapnya sambil tersenyum.
“Geotjimal..kau
bilang kau menyukai Hye Rin. Jangan permainkan aku Sang Hyun-ah,” aku kembali
terisak. Sang Hyun memeluk ku.
“Majayo, aku
berbohong padamu. Aku berbohong saat kau menyuruhku mengaku tentang perasaanku
pada Hye Rin. Tapi pengakuanku kali ini adalah serius dan aku tak berbohong.
Yang kucintai sebenarnya adalah kau Kim Eun Sup,”
Aku melepaskan
diri dari pelukan Sang Hyun dan menatapnya marah, “Nahantae wae ironeunde,
Sang Hyun-ah? [Kenapa kau lakukan ini padaku?]”
“Kau tak percaya
pada ucapanku? Kau lihat tadi aku membawa bunga kan? Aku berniat menyatakan
perasaanku padamu tadi di café. Tapi kau malah pergi meninggalkanku dan Hye
Rin. Aku sudah panik dan berpikir terjadi sesuatu padamu, karenanya aku
langsung mengejarmu. Kau tau betapa khawatirnya aku melihatmu mu menyupir
gila-gilaan seperti tadi?”
“Aku bertanya
padamu kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau berbohong saat itu?” aku hampir
menjerit frustasi.
“Karena wajah
cemburumu sangat lucu.hehe,” Sang Hyun berkata sambil nyengir.
“Mworago?”
“Haha..kau tahu
betapa menggemaskannya tingkah lakumu selama ini? Kau berusaha mati-matian
menahan emosimu setiap kali aku menanyakan Hye Rin kan? Wajahmu sangat lucu
saat kau cemburu seperti itu. Lagi pula, dengan begitu aku bisa mendekatimu.
Sebelumnya kau selalu tampak sibuk dengan tugas-tugas mu. Kau hanya mau
mengobrol denganku di hari Rabu karena jadwal kita sama, selebihnya aku jarang
melihatmu dikampus. Karenanya..”
“Neo pabbo ya!
Park Sang Hyun pabbo!!” aku memukuli Sang Hyun saking gemasnya. Bisa-bisanya
dia lakukan ini padaku. Tak tahukah dia betapa frustasinya aku selama ini
karena jjak sarang ini?
Sang Hyun hanya
tertawa kemudian merengkuh tubuhku ke dalam pelukannya.
“Mianhae..aku
tahu aku bodoh. Seharusnya aku langsung mengatakan saja saat itu bahwa kau yang
kusukai. Tapi aku masih tak yakin dengan jawabanmu saat itu. Aku takut kau
menolak ku..”
“Memang siapa
bilang kali ini aku akan menerima mu?”
Sang Hyun
tampaknya kaget mendengar jawabanku, ia melepaskan pelukannya dan menatapku, “apa
maksudmu? Kau menolak ku?”
“Tentu saja! Aku
tak mau menjadi pacar orang bodoh sepertimu. Meerong,” ku julurkan lidahku
untuk mengejeknya. Kemudian kubalikkan badan dan mulai meninggalkan lapangan.
Sang Hyun terdengar tertawa dibelakangku.
“Haish..jasik.
Mau kemana Eun Sup-ah? Jangan meninggalkan pacar gantengmu begitu saja seperti
ini”
Aku hanya tersenyum
mendengar gurauan Sang Hyun. kupercepat langkah kaki ku karena kudengar langkah
kaki Sang Hyun mengejarku di belakang.
“Kim Eun Sup! Kalau
kau tak berhenti sekarang juga aku akan mencium mu” goda Sang Hyun. Aku tertawa
dan berlari meninggalkannya.
~끝~
writer confession:
Akhirnya lunaaaaaasssssss:D*tebar bunga, nyalain kembang api, tuang soju :D
3 komentar:
nomu johaaaaa ~~~~
inti ceritanya mirip, tapi kamu bisa ngebelokkin sosok Sanghyun jadi lebih 'gentle'
sifat yang kamu ambil itu naapeun namja gentle deh gahahahaha (maksudnyaaa ?)
dan emang, sosok MBLAQ Cheondung yg lewat di otakku.. aiiihh nomu johaa :D
gamsahamnida :D
lucuuuuuu.. kereeenn.. hahaha.. aku kasih 4 jempol karena berhasil bikin aku ketawa dan terharu..
ini ndak karakternya anin dan jajangmyeon nya? hahaha.. waktu baca malah kebayangnya wajah mereka berdua..
@anin: waa sukur deh kalo kamu suka. maap ye butuh waktu super lama buat ngelunasin.hehe ini juga idenya dateng pas mulai nulis ulang.haha
dan kaya yg aku bilang, ga tau knapa ak nulis ini malah kebayangnya Vixx N.haha
@afi: gomawooo jempolnyaaaaa:D
bukan sama jajangmyun..tapi sama u know who.haha
Posting Komentar